Hari ini :
Powered by Holy Spirit

Sebuah Kisah Dusta !

Sesudah kebangkitanNya, Tuhan Yesus menampkankan diriNya berkali-kali kepada para murid. Semuanya bermakna pada sebuah kebenaran,"YESUS sudah BANGKIT !" sehingga setiap orang yang percaya kepadaNya dapat berkata,"Hai maut, dimanakah sengatmu?".
Namun diantara kisah-kisah yang luar biasa tersebut, injil Matius mencatat satu kisah dusta. Satu saja !

Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. (Mat 28:11-15). 

Mengapa? Mengapa satu kisah tentang dusta ini "menyelip" dan mengusik agungnya kisah kesaksian tentang Tuhan Yesus yang bangkit dan mengalahkan maut?
Mari kita belajar... Pertama, satu "selipan kisah dusta" ini mengajarkan kepada kita bahwa bersamaan dengan berkumandangnya berita kebenaran yang menyelamatkan, memulihkan dan memberkati banyak orang, akan selalu ada suara yang melawannya. Suara yang menganggapnya sebagai kebohongan. Suara yang menentang dengan menciptakan dusta. Perkataan yang benar diputarbalikkan. Orang benar difitnah dan dipersalahkan. Tindakan yang benar dipersalahkan. Apabila kita melihat atau mengalami hal yang demikian, maka biarlah hal itu tidak mengherankan kita sebab Yesus-pun, Guru besar kita, juga diperlakukan demikian. Itulah kehidupan.

Kedua, "selipan" ini mau mengingatkan kita bahwa suara kebenaran harus tetap berkumandang hingga terserap dalam lubuk hati yang paling dalam sekalipun ada kisah dusta yang melawannya. Ada kalanya, sebuah kisah dusta cukup dinyatakan satu kali untuk menyelewangkan kebenaran. Perlu 40 hari untuk menegaskan kebenaran kebangkitan Tuhan lewat penampakan dan pengajaran (Kis 1:3). Sebaliknya hanya perlu satu keputusan rapat Mahkamah Agama untuk menyiarkan kebohongan pencurian jasad-Nya. Kebaikan perlu diajarkan berulang-ulang sedangkan kejahatan cukup ditularkan sekali saja. Itulah kehidupan.

Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Perkataan yang buruk merusakkan hal-hal yang baik. Itulah kehidupan... Mari kita berhati-hati dalam bergaul dan berkata-kata... Biarlah hal-hal yang baik tetap ada dalam hidup kita dan jangan pernah membiarkan satupun hal yang buruk menguasainya... Itulah kehidupan...

KEBENARAN HARUS DIIRINGI DENGAN PENGAJARAN YANG BERULANG-ULANG UNTUK MENANGKAL RACUN KEBOHONGAN YANG HANYA SEKALI.
Read On 0 komentar
 

Home | Powered By Holy Spirit | Peta GBI MOI | © Copyright  5770